Blog Guru PPKn

Nilai-nilai Pancasila dalam Kerangka Praktik Penyelenggaraan Kekuasaan Negara.

Blog Guru PPKn

Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia (HAM).

Blog Guru PPKn

Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia.

Kamis, 17 Februari 2022

AKSI NYATA DAN DISEMINASI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF


A.    Latar Belakang

Pendidikan adalah sebuah tuntunan dalam hidup dan tumbuh kembang anak. Setiap anak memiliki kekuatan dirinya sendiri, memiliki pengalaman dan kekayaan. Pendidikan haruslah membimbing dan menguatkan apa yang ada di dalam diri setiap anak agar dapat memperbaiki tingkah lakunya, cara hidupnya dna pertumbuhannya. Dalam proses menuntut, anak diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan potensi bakat dan minatnya sebagai individu yang merdeka.

Ki Hajar Dewantara (KHD) mengingatkan bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Guru sebagai pamong dapat memberikan tuntunan agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. Dalam proses menuntun tersebut, anak  diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan potensi bakat dan minatnya sebagai individu yang unik, akan tetapi guru sebagai pamong harus memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Guru diharapkan memiliki nilai-nilai positif yang dibutuhkan untuk membentuk karakter pelajar Pancasila dengan memberi contoh dan melakukan pembiasaan yang konsisten di sekolah. Pengembangan budaya positif dapat menumbuhkan motivasi instrinsik dalam diri anak untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berbudi pekerti luhur serta akhlak mulia. Sangat penting bagi guru untuk dapat  mengembangkan budaya positif di sekolah  agar  dapat menumbuhkan motivasi intrinsik  dalam diri murid-muridnya untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab  dan  berbudi pekerti luhur.

Perlu kita ketahui bersama bahwa tujuan membangun  budaya positif di sekolah adalah menumbuhkan karakter anak. Kita semua percaya bahwa tujuan penting sekolah adalah pembentukan karakter. Guru perlu membangun komunitas di sekolah untuk menyiapkan murid di masa depan agar menjadi manusia berdaya tidak hanya untuk pribadi tapi berdampak pada masyarakat. 

Dalam menerapkan budaya positif, tentunya tidak terlepas dari bagaimana kemampuan warga sekolah mengenali, merefleksikan atau pun mengevaluasi diri masing-masing atas segala kejadian atau pengalaman yang telah berlalu. Mengenali diri, merefleksi atau mengevaluasi berarti bergerak mundur untuk merenungkan kembali apa yang sudah terjadi dan dilakukan. Ini adalah suatu yang harus dilakukan dengan sadar dan terencana. Tidak spontan. Untuk itu perlu diberi ruang dan peluang. Di sana orang merenungkan apa yang sudah dilakukannya. Hal ini harus dilakukan agar kita mendapat kekuatan baru untuk melangkah ke depan dan menciptakan budaya positif di sekolah yang dapat menumbuhkan karakter positif  yang bukan hanya mendorong murid untuk sukses secara akademik tetapi juga untuk menanam moral yang baik pada diri murid ketika sudah terlibat di dalam masyarakat. Oleh karena itu, betapa pentingnya menumbuhkan budaya positif di sekolah dengan pembiasaan KRE-D (Kenali, Refleksi, dan Evaluasi Diri).

 

B.     Tujuan


       Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan pelaksanaan aksi nyata, yaitu:

  1. Terwujudnya visi sekolah melalui penerapan budaya positif
  2. Menumbuhkan karakter yang kuat melalui pembiasaan mengenali, merefleksi, dan mengevaluasi diri.
  3. Menguatkan karakter positif melalui pembiasaan-pembiasaan positif
  4. Menumbuhkembangkan karakter profil pelajar Pancasila yaitu pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
  5. Menguatkan peran sebagai guru penggerak melalui penerapan dalam menanamkan disiplin positif pada peserta didik

C.    Deskripsi Aksi Nyata
1. Perencanaan
    Pada tahap perencanaan, hal-hal yang dilakukan, yaitu:
    a. Menyusun rancangan aksi nyata
    b. Membuat instrumen
    c. Mendiskusikan rencana dengan rekan sejawat
    d. Koordinasi rencana aksi dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
    e. Koordinasi rencana aksi dengan pimpinan (Kepala Sekolah)
  f. Melakukan revisi terhadap rancangan aksi nyata sebagai tindak lanjut dari hasil konsultasi dengan rekan sejawat, Waka Kurikulum dan Kepala Sekolah

    2. Pelaksanaan

        a. Melaksanakan budaya positif dengan melakukan pembiasaan-pembiasaan positif di kelas maupun di lingkungan sekolah tentunya dengan penerapan KRE-D (Kenali, Refleksi, dan Evaluasi Diri.
        b. Melakukan diseminasi konsep dan implementasi budaya positif dengan rekan sejawat dan Kepala Sekolah.
        c. Melakukan kegiatan pembentukan dan deklarasi keyakinan kelas
        d. Melakukan aksi layanan segitiga restitusi
        e. Penerapan disiplin positif.

3. Evaluasi
          Hal-hal yang dilakukan pada tahap evaluasi, yaitu:
    a. Pengolahan data hasil aksi nyata
    b. Melakukan pembahasan hasil aksi nyata
    c. Pengambilan kesimpulan
    d. Penyusunan rencana tindak lanjut
    e. Membuat video dan artikel serta laporan aksi nyata 

D.    Hasil Aksi Nyata (Tolok Ukur Keberhasilan)
Berdasarkan hasi aksi nyata menumbuhkan budaya positif dengan pembiasaan KRE-D (Kenali, Refleksi, dan Evaluasi Diri), maka diperoleh hasil aksi nyata (tolok ukur keberhasilan) sebagai berikut:
1. Pembiasaan-pembiasaan positif di kelas maupun di lingkungan sekolah tentunya dengan penerapan KRE-D (Kenali, Refleksi, dan Evaluasi Diri) semakin tumbuh dan berjalan dengan baik.
2. Terciptanya sikap saling memahami kelebihan dan kekurangan diri dan saling mengenali pola kebiasaan yang sering dijalani di kelas dan di sekolah.
3. Terbentuknya keyakinan kelas yang dideklarasikan secara bersama sebagai landasan utama dalam menyikapi segala permasalahan yang muncul di kelas maupun di sekolah.
4. Dukungan dari Kepala Sekolah, rekan guru, dan peserta didik menjadi kekuatan dalam pelaksanaan kegiatan.
5. Komitmen bersama antara guru dan peserta didik dalam menjalankan keyakinan kelas dalam pembelajaran secara konsisten
6. Meningkatnya keaktifan dan daya nalar kritis peserta didik dalam kegiatan pembelajaran

E.     Tantangan

Dalam melaksanakan kegiatan aksi nyata dan diseminasi budaya positif, tentunya terdapat berbagai hal yang menjadi tantangan tersendiri, yaitu:
1. Pelaksanaan kegiatan yang berjalan agak lama karena pandemi Covid-19.
2. Belum semua rekan guru menerapkan budaya positif di kelas, seperti keyakinan kelas dan layanan segiitiga restitusi.
3. Komunikasi yang kurang efektif oleh adanya perbedaan pandangan/konsep dalam mendidik dan menciptakan budaya positif.

F.     Refleksi
Dalam melaksanakan aksi nyata menumbuhkan budaya positif dengan pembiasaan KRE-D (Kenali, Refleksi, dan Evaluasi Diri), tentunya terdapat berbagai pelajaran yang bisa dipetik sebagai pengalaman berharga, yaitu:
1. Kegiatan aksi nyata dan diseminasi yang baik harus terencana dengan baik
2. Pentingnya arti menghargai dan mengapresiasi segala yang terdapat pada diri peserta didik
3. Dalam pendidikan, warga sekolah harus membiasakan mengenali, merefleksi, dan mengevaluasi diri demi tercapainya pendidikan yang lebih baik.
4. Komunikasi yang baik menjadi salah satu faktor utama dalam menjalin hubungan yang harmonis di antara warga sekolah.
5. Dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan.

G.    Rencana Perbaikan di Masa Mendatang

     Dalam pelaksanaan aksi nyata, tentunya masih ditemukan hal-hal yang perlu ditingkatkan sehingga perlu perbaikan di masa mendatang. Rencana perbaikan yang akan dilakukan, yaitu:
1. Menyusun instrumen umpan balik yang akan diberikan pada peserta didik dan rekan guru terkait aksi nyata yang dilakukan.
2. Melakukan diskusi dengan peserta didik dan rekan guru terkait ide atau saran yang diperlukan demi peningkatan aksi nyata
3. Membangun komunikasi yang efektif dalam menyatukan konsep pembiasaan budaya positif di sekolah.

H.    Dokumentasi Kegiatan
1. Membuat Rancangan Aksi Nyata dan Diseminasi Konsep dan Implementasi Budaya Positif Melalui Koordinasi dengan Pimpinan/Kepala Sekolah.

2. Pembiasaan mengenali, merefleksi, dan mengevaluasi diri peserta (menggali kelebihan dan kelemahan pada diri).



3. Membangun dan mendeklarasikan keyakinan kelas





     4. Membangun konsep pentingnya arti menghargai





  5. Diseminasi konsep dan implementasi budaya positif

           

             6. Link Video Youtube

a.       1.4.Aksi Nyata – Budaya Positif

https://youtu.be/2lU9QHSU79A

b.      Diseminasi Konsep dan Implemntasi Budaya Positif di Sekolah

https://youtu.be/lNJ-wRFA7dQ


Terima Kasih

Salam Guru Penggerak
Tergerak, Bergerak, dan Menggerakkan